Fimela.com, Jakarta Puasa merupakan ibadah Ramadan yang dijalankan oleh seluruh umat muslim di Indonesia. Puasa tentu memiliki aturan seperti harus sahur sebelum imsak dan berbuka puasa saat adzan Magrib.

Namun, baru-baru ini viral di sosial media jika saat sahur mengonsumsi oralit agar tubuh tidak lemas dan mencegah haus saat berpuasa. Oralit diyakini sebagai doping agar tubuh tetap segar berpuasa. Apakah hal tersebut benar dilakukan?

DR dr Tan Shot Yen, M.Hum selaku Edukator Kesehatan PB IDI pun manjawab jika oralit mengandung natrium klorida dan gula. Dengan kata lain oralit itu diperuntukan untuk seseorang dengan dehidrasi akut seperti sedang diare.

Namun jika sedang puasa, dehidrasi tidak akut melainkan terjadi secara bertahap dari imsak hingga sore atau adzan Magrib. Maka Oralit sebenarnya tidak dibutuhkan untuk seseorang yang sedang berpuasa.

“Oralit dikonsumis pada situasi tertentu seperti diare yang kehilangan banyak cairan hingga elektrolit. Kalau puasa itu tidak akut,” ujar DR dr Tan dalam acara IDI secara daring.

Dr dr Tan juga menyampaikan jika belum ada study jika oralit bisa diminum untuk sahur jika seseorang masih sehat.

“Tidak ada studynya, beda ya pengalaman sendiri sama study. Kalau pengalaman hanya melihat reaksi diri sendiri. Sedangkan study ada hasilnya yang diuji dengan metologi ilmiah bisa dipertanggung jawabnya,” tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *