Dilansir dari Healthline, emotional baggage mengacu pada beban emosional yang kita bawa dari pengalaman masa lalu. Ini bisa berupa trauma, rasa sakit, atau kegagalan yang belum terselesaikan.
Selain itu, emotional baggage ini juga dapat dipengaruhi oleh hubungan toksik, cedera emosional, atau pengalaman traumatis yang belum diproses dengan baik. Setiap kali kita mengalami situasi yang menyerupai atau menyentuh titik rawan masa lalu, emotional baggage dapat “muncul kembali” dan mempengaruhi cara kita merespons situasi saat ini. Beban emosional ini dapat menciptakan siklus negatif dan pengulangan pola perilaku yang tidak sehat.
Mengatasi Emotional Baggage dan Inner Child
Untuk menemukan kedamaian batin dan berkembang menjadi seseorang yang bahagia dan lebih baik, penting bagi kita untuk mengenali perbedaan antara emotional baggage dan inner child, serta belajar cara mengatasi keduanya:
1. Menghadapi emotional baggage
Identifikasi beban emosional masa lalu kamu dan berusahalah untuk memprosesnya dengan dukungan dari orang terpercaya atau profesional. Dalam hal ini, terbuka dan berbicaralah tentang perasaan kamu, rasa sakit, atau trauma yang masih berdiam di dalam hati. Dengan menghadapinya, kamu dapat melepaskan diri dari siklus negatif dan memberi ruang bagi pertumbuhan pribadi.