Dalam webinar kali ini, DR. dr. Fathiyah Isbaniah, Sp.P(K), MPd, Ked. selaku Anggota Pokja Infeksi Persatuan Dokter Paru Indonesia, memaparkan gejala yang akan muncul jika terpapar COVID-19, “COVID-19 dapat muncul dalam satu atau beberapa gejala, seperti batuk, pilek, demam, atau hanya merasa lelah. Bagi sebagian orang, bahkan gejala ringan bisa dengan cepat menjadi berat; kemudian kehilangan rasa atau bau, mual atau muntah, sakit tenggorokan, diare, demam atau menggigil, nyeri otot atau nyeri sekujur tubuh, sakit kepala, sesak napas atau kesulitan bernafas. Namun demikian, beberapa orang tidak memiliki gejala yang terlihat.”

Dr. Fathiyah juga menjelaskan bahwa saat ini sudah tersedia terapi oral antivirus dimana pasien COVID-19 dapat mengurangi jumlah rawat inap, sehingga mengurangi biaya medis terkait dengan perawatan COVID-19. “Meskipun vaksinasi tetap menjadi cara yang efektif untuk membantu mencegah COVID-19, kini pasien COVID-19 dapat dirawat di rumah dengan terapi oral antivirus. Selain mengurangi jumlah rawat inap, juga mengurangi risiko kematian dan membantu menyelamatkan nyawa, dengan demikian mengurangi biaya medis, sehingga membantu meringankan beban masyarakat.”

Terkait terapi oral antivirus COVID-19, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia telah memberikan Izin Penggunaan Darurat (Emergency Use Authorization (EUA)) untuk Nirmatrelvir 150mg/Ritonavir 100mg Tablet Salut Selaput untuk diproses ketersediaannya di Indonesia. Pengobatan antivirus Pfizer ini merupakan pengobatan oral yang mencakup Nirmatrelvir, yaitu penghambat protease 3CL yang dirancang khusus secara spesifik untuk memerangi SARS-CoV-2. Data menunjukkan penurunan risiko rawat inap dan kematian akibat COVID-19 sebesar 89% dan 88% pada orang dewasa yang diberikan pil antivirus Pfizer masing-masing dalam tiga dan lima hari setelah timbulnya gejala, jika dibandingkan dengan plasebo.

Cara Melindungi Diri dari Ancaman COVID-19

Dr. Fathiyah menghimbau untuk selalu melakukan kebersihan mendasar, seperti mencuci tangan, menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut; menutupi hidung dan mulut saat batuk, menghindari tempat keramaian dan kontak dekat dengan siapa saja yang menderita demam atau batuk, tetap di rumah jika merasa tidak sehat.

Terakhir, DR. Fathiyah memberikan cara untuk melindungi diri dari COVID-19 dengan melakukan vaksinasi COVID-19, meningkatkan ventilasi ruangan, menjalani tes COVID-19 jika diperlukan, mengikuti rekomendasi dokter jika terpapar; tetap tinggal di rumah jika terduga atau terkonfirmasi COVID-19; menghindari kontak dengan orang yang diduga atau dikonfirmasi COVID-19; serta konsultasi dengan dokter terlebih jika memiliki faktor risiko tinggi.

 

Penulis: Audi Regita Salsabila

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *