Dilansir dari Mayo Clinic, vasektomi adalah jenis kontrasepsi pria yang sifatnya permanen. Vasektomi dilakukan dengan cara memotong atau mengikat saluran yang membawa sperma dari testis ke penis.

Vasektomi menjadi opsi dengan tingkat efektifitas sebesar 98% dapat mencegah kehamilan. Akan tetapi, opsi ini bersifat permanen dan tidak dapat diubah kecuali melalui operasi yang lebih rumit dan mahal.

Perlu diketahui, kontrasepsi vasektomi juga memiliki efek samping yang dapat mengakibatkan pembengkakan, nyeri, dan perubahan sensasi seksual. Selain itu, ada beberapa risiko komplikasi yang jarang terjadi, seperti infeksi atau perdarahan.

Oleh karena itu, sangat penting untuk membicarakan opsi vasektomi dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan sebelum mengambil keputusan menggunakan jenis kontrasepsi ini.

3. Obat hormonal

Sebenarnya, obat hormonal adalah jenis kontrasepsi pria yang masih dalam tahap penelitian. Obat hormonal bekerja dengan mengganggu produksi sperma di testis.

Obat hormonal pria belum tersedia untuk penggunaan umum, tetapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa obat tersebut dapat menjadi opsi yang efektif di masa depan. Sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Contraception menunjukkan bahwa obat hormon pria dapat mengurangi produksi sperma hingga 95% dan efektif mencegah kehamilan.

Namun, hal tersebut masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk menilai keamanan dan efektivitas obat hormon pria dalam jangka panjang. Ada kemungkinan efek samping yang dapat terjadi akibat penggunaan obat hormonal pria, seperti perubahan mood, penurunan libido, penurunan massa otot, dan peningkatan risiko masalah kardiovaskular.

Oleh karena itu, penggunaan obat hormonal pria harus dipantau secara ketat oleh dokter atau penyedia layanan kesehatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *