Namun akibatnya kurang pengetahun, tidak sedikit perempuan yang menggunakan alat kontrasepsi tanpa berkonsultasi dengan dokter kandungan. Akibatnya, produksi ASI menjadi berkurang bahkan terhenti akibat menggunakan kontrasepsi suntik satu bulan.

Untuk itu, perempuan perlu mengetahui kontraindikasi dan indikasi dari setiap jenis KB yang ada dengan berkonsultasi ke dokter kandungan. Kemudian disesuaikan dengan hasil screening medis yang dilakukan.

Ternyata, untuk menentukan jenis kontrasepsi mana yang tepat tidak hanya mengacu pada hasil screening medis atau riwayat kesehatan. Melainkan juga perilaku kita dalam kegiatan sehari-hari.

“Misalnya, saya lupaan minum obat atau ngga suka minum obat, jadi jangan pakai pil. Jadi sebaiknya mungkin kontrasepsi yang lain,” kata dr. Efilda.

Di Indonesia sendiri ada begitu banyak jenis KB yang terbagi menjadi KB hormonal dan nonhormonal. Pada KB Hormonal bisa didapat pada pil, suntik, maupun implan. Sementara nonhormnal menggunakan IUD atau Intrauterine Device, sterilisasi yang disebut vasektomi dan tubektomi, metode kalender, hingga senggama terputus.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *